SYARAH HADIST ARBA’IN NO 1
URGENSI NIAT
USTADZ DR. FIRANDA ANDIRJA,LC, M.A. HAFIDZAHULLAH

Bismillahirahmanirrahim
Assalamulaikum warahmatulahi wabarakatuh.

Disini Saya akan membagikan sebuah tulisan rangkuman dari kajian Ustadz Dr.Firanda Andirja, Lc,M.A Hafidzahullah , Semoga Bermanfaat.
Pada kesempatan kali ini kita akan menyampaikan hadist yang no 1 Hadist tersebut diriwayatkan oleh imam bukhari dan imam muslim.
Imam Nawawi rahimahullah ta'ala mengatakan, Dari Amirul mukminin, Abu Hafsh Umar ibn Khattab radhiyallahu'anhu ia berkata bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda :
إنَّمَا الأعمَال بالنِّيَّاتِ وإِنَّما لِكُلِّ امريءٍ ما نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إلى اللهِ ورَسُولِهِ فهِجْرَتُهُ إلى اللهِ ورَسُوْلِهِ ومَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُها أو امرأةٍ يَنْكِحُهَا فهِجْرَتُهُ إلى ما هَاجَرَ إليهِ
“sesungguhnya amalan tergantung niat dan masing - masing itu tergantung apa yang diniatkan barangsiapa hijrahnya karena Allah dan Rasulnya maka hijrahnya karena Allah dan Rasulnya barang siapa yang hijrahnya karena dunia yang ingin diraih atau karena seorang wanita yang ingin dinikahi maka hijrahnya itu sesuai apa yang diniatkan.”( H.R Bukhari dan Muslim ).
Isi Kandungan Hadist Diatas :

Nabi shallallahu’alaihi wasallam memberi peringatan bahwasanya segala kegiatan berdasarkan niat baik perbuatan, perkataan , atau pikiran maka seorang yang berbuat, berkata dan berpikir hendaklah diniatkan karena Allah subhanahu wa ta’ala.

Seorang akan diberi ganjaran oleh Allah sesuai dengan kadar niatnya , ada orang beramal sholeh karena Allah ,ada juga orang yang beramal sholeh karena Allah Dan Dunia.
“betapa banyak amalan yang kecil jadi besar karena niat yang ikhlas luar biasa , dan betapa amal besar jadi kecil karena niat gak ikhlas.”
مَنْ سَأَلَ اللَّهَ الشَّهَادَةَ بِصِدْقٍ بَلَّغَهُ اللَّهُ مَنَازِلَ الشُّهَدَاءِ وَإِنْ مَاتَ عَلَى فِرَاشِهِ
“barangsiapa yang berniat untuk mati syahid dengan niat yang tulus maka Allah akan sampaikan dia di derajat orang yang mati syahid meskipun dia meninggal diatas tempat tidurnya.”( H.R Imam Muslim ).
Hijrah adalah ibadah yang sangat mulia, Hijrah artinya meninggalkan.

Nabi sallahu’alaihi wasallam bersabda :
عن مَعْقِل بن يَسَار – رضي الله عنه – قال: قال رسول الله – صلى الله عليه وسلم -: العبادة في الهَرْج كهجرة إليَّ
"barangsiapa yang beribadah di musim fitnah maka seperti hijrah kepadaku.”(HR.Muslim Dan Ibnu Majah ).
Hijrah dizaman Nabi terbagi menjadi ada 2 :

A. Meninggalkan tempat ke tempat yang lain. dizaman Nabi ada 2 :
  • Yang pertama yaitu dari negeri yang tidak aman ke negeri yang aman, contohnya dari mekah ke habasyah.
  • Yang kedua dari negeri kafir ke negeri islam, contohnya dari kota mekah ke madinah.
Jadi barangsiapa yang tinggal di suatu negeri ternyata di negeri tersebut tidak bisa beribadah maka wajib bagi dia untuk meninggalkan negeri tersebut menuju negeri yang lain.

Dan orang yang tetap bertahan di negeri yang dia tidak bisa beribadah maka dia tercela sebagaimana Allah subhanahu wa ta'ala berfirman :


إِنَّ الَّذِينَ تَوَفَّاهُمُ الْمَلَائِكَةُ ظَالِمِي أَنْفُسِهِمْ قَالُوا فِيمَ كُنْتُمْ ۖ قَالُوا كُنَّا مُسْتَضْعَفِينَ فِي الْأَرْضِ ۚ قَالُوا أَلَمْ تَكُنْ أَرْضُ اللَّهِ وَاسِعَةً فَتُهَاجِرُو فِيهَا ۚ فَأُولَٰئِكَ مَأْوَاهُمْ جَهَنَّمُ ۖ وَسَاءَتْ مَصِيرًا
Artinya : "Sesungguhnya orang-orang yang diwafatkan malaikat dalam keadaan menganiaya diri sendiri, (kepada mereka) malaikat bertanya: "Dalam keadaan bagaimana kamu ini?". Mereka menjawab: "Adalah kami orang-orang yang tertindas di negeri (Mekah)". Para malaikat berkata: "Bukankah bumi Allah itu luas, sehingga kamu dapat berhijrah di bumi itu?". Orang-orang itu tempatnya neraka Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali."(Q.S An-Nisa : 97).
B. Meninggalkan amalan yang buruk menuju amal sholeh.

Nabi salallahu’alaihi wasallam bersabda :
المسْلِمُ مَنْ سَلِمَ المسْلِمُوْنَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ , و المهاجِرَ مَنْ هَجَرَ مَا نهَى اللهُ عَنْهُ

“seorang muslim adalah seorang yang orang lain tidak terganggu dengan lisan dan perbuatannya dan orang yang berhijrah sesungguhnya adalah orang yang meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah subhanahu wa ta’ala.”
Hijrah ibadah yang sangat mulia ternyata niatnya bisa saja berbeda, ada yang niat ikhlas karena Allah dan ada juga yang niatnya karena dunia. maka Nabi sallahu’alaihi wasallam mengklasifikasikan menjadi dua :
  • Hijrah karena Allah dan Rasulnya.
  • Hijrah karena Dunia dan Wanita.
FUNGSI NIAT DALAM AMALAN
Fungsi Niat secara umum kata para Ulama sebagai Pembeda dibagi menjadi beberapa diantaranya :

1. Antara amal dengan amal yang lain.
2. Antara ibadah yang satu dengan yang lainnya.

Contoh :
  • Antara wajib dan sunnah.
  • Sedekah bisa jadi niat untuk zakat bisa jadi niat untuk sedekah biasa.
  • Puasa misalnya puasa Qadha Misalnya Puasa Senin-kamis.
3. Antara ibadah dengan adat.

Contoh :
  • Mandi bisa jadi junub atau mandi biasa.
  • Puasa Bisa jadi karena ibadah bisa jadi karena tidak ada makanan.
4. Antara ikhlas atau tidak. ( Untuk Allah atau selain Allah , Ikhlas Atau Riya )

Kalau karena Niatnya Ikhlas Karena Allah ya Alhamdulillah ini yang diharapkan yaitu pahala disisi Allah Subhanahu wa ta’ala. Akan tetapi kalau niatnya selain Allah ada dua macam :
  • Kalau karena dunia maka dilihat bisa jadi niat dunia yang mendominasi maka ini tidak ada pahalanya.
  • Kemudian yang kedua Niat akhirat yang mendominasi maka ini berpahala.
Lalu, Bagaimana Hukum Amal Sholeh Tercampur Riya ?? maka :
  • jika tercampur riya sejak awal maka gugur.
  • jika tercampur riya ditengah - tengah. maka ada dua kemungkinan :
1. Dia lawan untuk mengusir riya dan berhasil mengusir maka pahala selamat dan dia sudah berusaha melawan tapi gagal melawan pahala tetap dan tidak gugur sebagaimana firman Allah subhanahu wa ta'ala.

لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ ۖ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا ۚ أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
Artinya : "Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir".(Q.S Al-Baqarah : 286).
2. Dia biarkan riyanya karena lezat karena riya itu lezat , dipuji, disanjung dll.

Ada khilaf dikalangan para ulama ada yang mengatakan amalnya gugur ada yang mengatakan tidak gugur karena yang menjadi patokan adalah awalnya. wallahualam pendapat yang kedua lebih kuat.
  • jika riya muncul diakhir setelah selesai beramal.
Ada khilaf di kalangan para ulama ada yang mengatakan amalnya gugur ini pendapat ibnu qoyyim rahimahullahu ta’ala, adapun sebagian ulama mengatakan amalnya tidak gugur karena sudah selesai , riya yang muncul belakangan itu dosa tersendiri tidak ada kaitannya dengan amalan tersebut.
  • Jika riya muncul sejak awal setelah itu dia bertobat pahalnya bagaimana ??
Maka ini ada Khilaf :
Hilang pahalanya karena amalnya bukan amal sholeh, dan ini pendapat ibnu qoyyim rahimahullahu ta’ala
Kalau tobat amalnya diterima ini pendapat sebagian ulama.
Inilah yang bisa disampaikan tentang Niat , mengingatkan kita agar kita benar - benar ikhlas dalam beribadah. Percuma ibadah kita banyak ,sedekah kita banyak ,dihormati orang banyak tapi ternyata kita tidak ikhlas, maka ibadah kita akan hilang sia - sia.

Tidak ada manfaatnya disisi Allah untuk kita pada hari kiamat kelak.

Demikian yang bisa disampaikan pada kesempatan kali ini tentang hadist yang kedua ‘Islam , Iman Dan Ihsan’ insya Allah kita lanjutkan di postingan selanjutnya.

SUBHAANAKALLOHUMMA WA BIHAMDIKA, ASY-HADU ALLA ILAHA ILLA ANTA, AS-TAGHFIRUKA WA ATUUBU ILAIK.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Referensi